Bagi para wanita, melahirkan secara normal adalah impian. Namun untuk sebagian yang lain, operasi caesar menjadi pilihan yang tidak...
Bagi para wanita, melahirkan secara normal adalah impian. Namun untuk sebagian yang lain, operasi caesar menjadi pilihan yang tidak bisa dihindari karena indikasi medis.
Ada anggapan yang mengatakan melahirkan secara caesar tidak sempurna bagi seorang ibu, karena tidak mengalami rasa sakitnya kontraksi dan kepayahan dalam mengejan. Ketahuilah bahwa persalinan melalui operasi caesar, mempunyai risiko cukup tinggi yang dapat menyebabkan kematian.
Pada tahun 2008, saya dijadwalkan oleh dokter spesialis kandungan untuk menjalani operasi caesar karena posisi bayi yang terlilit tali pusat. Segala persiapan telah dilakukan untuk menghadapi proses yang baru pertama kali dijalani. Memasuki ruang operasi hanya bisa pasrah sambil menyebut asma Allah untuk memohon kekuatan. Terus terang saya sempat down berada di ruang bersuhu rendah karena mempunyai riwayat alergi dingin. Tubuh pun menggigil hebat karena kedinginan.
Persalinan dimulai dengan proses pembiusan atau suntik epidural pada bagian punggung. Rasa kebas mulai menjalar di bagian bawah tubuh. Setelah pembiusan sempurna, dimulailah proses mengeluarkan bayi yang alhamdulillah berjalan dengan lancar. Pada saat proses penutupan bekas sayatan, barulah saya mulai merasa drop. Suara-suara di sekeliling yang tadinya masih terdengar, lambat laun menghilang. Kesadaran hilang timbul dan sempat terjadi kegaduhan di ruang operasi. Saya pun langsung dilarikan menuju ICU. Dalam perjalanan ke ruang ICU, masih dapat melihat sekilas keluarga yang menunggu di selasar. Setelah itu kesadaran hilang total, blackout.
Selama tiga hari dirawat di ruang ICU, kondisi berangsur membaik. Pertama kali sadar, dokter anastesi yang duduk di ujung tempat tidur terlihat khawatir sambil mengamati kantong urin yang isinya berwarna merah darah. Melihat saya membuka mata, beliau tersenyum dan menyapa. Air mukanya terlihat lega. Beliau menyampaikan bahwa saya terkena alergi obat bius dan mengalami emboli air ketuban. Alhamdulillah ala kulli haal, Allah SWT masih sayang dan berkenan memberi kesempatan hidup sehat sampai detik ini.
Emboli air ketuban (EAK) adalah kondisi di mana cairan ketuban beserta komponennya masuk ke dalam sirkulasi darah ibu. Yang dimaksud komponen di sini ialah unsur-unsur yang terdapat di air ketuban, seperti lapisan kulit janin yang terlepas, rambut janin, dan lapisan lemak janin. Masuknya cairan ketuban ini disertai dengan udara yang berbentuk gelembung. Kondisi tersebut dapat menghalangi peredaran oksigen ke organ tubuh vital. Akibatnya, sel-sel organ menjadi rusak dan mati. Gejala klinis yang menyertai EAK ini adalah kegagalan nafas, kulit membiru, shock, serangan jantung, pendarahan, dan koma.
Kasus ini sebenarnya sangat jarang terjadi, di Amerika 1 : 80 - 100 rb sedangkan di Asia Tenggara 1 : 27rb persalinan. EAK sendiri tidak dapat diprediksi dan dihindari. Penanganannya harus dilakukan secara cepat dalam hitungan menit, karena 90% penderitanya mengalami kematian, 5% dapat hidup dengan gangguan neuro atau stroke.
Ada beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan terjadinya EAK ini antara lain:
- Ibu yang melahirkan diatas usia 35 tahun;
- Ibu hamil dengan gangguan plasenta;
- Mengalami preeklamsia;
- Ibu hamil dengan cairan ketuban berlebih;
- Melahirkan dengan operasi caesar;
- Persalinan dengan metode induksi untuk memacu persalinan.
Akhirul kalam, ada baiknya untuk mencari referensi sebanyak-banyaknya dari sumber yang kompeten sebelum memutuskan menjalani persalinan baik normal atau caesar. Persiapan fisik dan mental sangatlah dibutuhkan. Dukungan dari keluarga, terutama pasangan, amat berarti dalam melewati proses persalinan yang mendebarkan. Satu hal lagi yang terpenting adalah memohon kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dan kelancaran.
Dirangkum dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi.
Ya Allah serem ya bun EAK itu ternyata, emang sih perjuangan ibu melahirkan mau normal atau caesar pasti berat. Sama aja taruhan nyawa. Semoga saya pun nanti ketika melahirkan Allah permudah, Aamiin.
ReplyDeleteYa Allah serem banget, Mbak. Alhamdulillah Allah masih melindungi.
ReplyDeleteTerima kasih sudah membahas tentang ini. Asli baru tahu.
Alhamdulillah masih mba masih dilindungi oleh Allah. Kalau inget lahiran masih agak trauma..mau normal atau caesar keduanya sama2 berjuang ya mba intinya
ReplyDeleteSubhanallah baru tau loh mbak. Aduh mudah2an nanti klo Allah udah kasih saya amanah saya bisa melahirkan normal dan sehat tanpa ada halangan apapun. Makasi mbak sharingnya yah jdi tau deh tentang EAK
ReplyDeleteDuhh perjuangan banget yaa melahirkan, semoga buat ibu2 yang mau melahirkan selalu diberikan kemudahan selama proses persalinan aminn
ReplyDeletekalau nggak bisa lahiran normal dan memaksakan diri untuk normal karna mendengarkan netizen yaaaa bisa berujung fatal. btw, terima kasih mbak informasinya.
ReplyDeleteWah, serem juga ya mbak pengalamannya...dan semoga apa yang dishare bisa menambah wawasan bagi pembaca. Emboli air ketuban bisa dicegah tidak mb?
ReplyDeleteMelahirkan selalu ada resiko apapun bentuknya. Karenanya aku paling gak suka kalau ada orang yang meepermasalahakan persalinan normal atau cesar. Padahal 9 bulan mengandung itu termasuk perjuangan yang tak mudah.
ReplyDeleteAlhamdulillah, mbak tetep sehat ya. Saya kyaknya ngeri mbayangin di operasi. Alhamdulillah ngelahirin 3 anak normal semua,
ReplyDeletePengalaman yang mendebarkan y mbak. Alhamdulillah slalu dalam lindungan Yang Kuasa. Saya juga punya pengalaman 3kali melahirkan dg proses sc. Banyak2 bersyukur dg Allah atas limpahan nikmat sehatnya buat saya dan anak2. Subhanallah...Alhamdulillah..wala ilahaillah ..Allahu Akbar🤗🤗
ReplyDeleteTerus terang, saya ngeri membayangkan operasi cesar yang dilakukan. Alhamdulillah, lima kali melahirkan semuanya normal. Qadarallah, adik-adikku malah cesar semua.
ReplyDeleteBaca artikel mb merinding ihhh...Mba bisa melewati kondisi tersebut Alhamdulillah. Semoga selalu sehat ya mb...
ReplyDeleteAlhamdulillah... Selamat dari kondisi ini adalah hal langka. Beruntung petugas medis siaga dan tanggap, tindakan langsung diberikan. Kalau terlambat sedikit saya....seedih
ReplyDeleteMasyaAllah mbak, saya sendiri juga baru 6 bulan yang lalu operasi sesar dan menurut saya sesar atau pun normal, sama sama sakitnya dan benar..sesar pun beresiko tinggi. Alhamdulillah ya mbak dokter bisa dengan gercep bertindak dan akhirnya Mbak Dewi bisa sehat sampai detik ini. :)
ReplyDeleteSy baru tau loh mba tentang EAK ini. mudah2an nanti klo Allah kasih saya amanah lagi, saya bisa melahirkan normal dan sehat tanpa ada halangan apapun. Melahirkan memang benar2 suatu perjuangan.
ReplyDeleteYa Allah Mbak, baru tahu saya. Alhamdulillah Allah memberikan kekuatan pada Mbak. Ada keinginan punya bayi lagi saya, namun usia udah 41 tahun....sepertinya ndak jadi.
ReplyDeletebundaaaa aku sampai merinding bacanya, alhamdulillah masih d berikan kesempatan ya bun. Terima kasih banyak sharing nya bun, semoga Allah permudah nanti ketika aku melahirkan
ReplyDeleteMasya Allah,, merinding saya bacanya Bun,, Alhamdulillah selamat ya bun,, perjuangan seorang Ibu,, mudah²an klo saya diberi amanah ank,, dipermudah persalinannya
ReplyDelete