Kalau ada di antara kita yang masih menunda untuk berbuat kebaikan dan menganggap hidayah akan datang dengan sendirinya, pemaparan berikut ...
Kalau ada di antara kita yang masih menunda untuk berbuat kebaikan dan menganggap hidayah akan datang dengan sendirinya, pemaparan berikut ini mungkin bisa mengubah cara pandang kita, Gaes.
Hameed Ullah@unsplash.com |
Jadi, sebenarnya Allah SWT menyebarkan banyak sekali petunjuk di sekeliling kita. Terutama melalui kitab suci Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Petunjuk lainnya bahkan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bisa berupa sedikit rasa lapar dan kekurangan harta atau justru sebaliknya.
Reaksi dalam merespon kejadian-kejadian tersebut bisa positif atau negatif. Orang yang menerima secara positif biasanya mempunyai afirmasi positif pula dalam dirinya. Sugesti itulah yang membuat hidayah lebih cepat mendekat, Insyaallah.
Afirmasi positif bisa didapat dari pergaulan, kajian yang diikuti, serta ibadah yang kita jalani. Semakin sering berupaya untuk terus berada dalam lingkungan yang positif, semakin dekat pertolongan Allah SWT.
Semuanya berbanding terbalik dengan afirmasi negatif. Alih-alih mendapatkan hidayah, justru terjerumus ke dalam kesia-siaan. Jadi hidayah jangan ditunggu, tapi dikejar ya, Gaes!
Keengganan dalam berdoa kepada Allah Ta’ala merupakan sebab besar yang menjadikan seorang manusia terhalangi dari hidayah-Nya.
Cobalah untuk lebih peka terhadap sinyal yang Allah SWT kirimkan. Hal-hal yang terjadi dalam hubungan dengan istri dan anak bisa salah satunya. Semua kejadian, sekecil apa pun, ada campur tangan Allah di dalamnya. Apabila kita mengimani hal itu, Insyaallah hati menjadi rida sehingga hidup menjadi lebih tenang.
Hidayah merupakan hak sepenuhnya Allah Ta'ala. Sebagai hamba-Nya, yang bisa kita lakukan adalah memohon dan meminta di setiap helaan nafas agar termasuk ke dalam orang-orang yang berada dalam jalan yang lurus.
Penyebab lainnya hidayah enggan mendekat juga karena perbuatan manusia itu sendiri, seperti:
1. Melakukan segala sesuatunya tanpa mengharap rida Allah SWT
Manusia tempatnya khilaf dan sombong. Seringkali keberhasilan yang didapatkan seolah-olah hasil upaya kita semata tanpa melibatkan Allah Ta'ala. Gaes, gantungkan segala sesuatunya hanya kepada Sang Penggenggam Jiwa, ya ...
2. Masih terus melakukan segala keburukan
Kurangnya ilmu menyebabkan manusia mudah melakukan keburukan yang dilarang dalam agama. Agama tanpa ilmu adalah buta. Ilmu tanpa agama adalah pincang. Mengikuti majelis ilmu dan bergaul dengan orang saleh dapat menghindarkan manusia dari perbuatan sia-sia.
3. Enggan berpegang teguh dalam agama Allah SWT lahir batin
Manusia yang mengikuti dan berpegang teguh dengan petunjuk dari Allah Ta’ala yang diturunkan kepada Rasul-Nya serta mengikuti semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, maka tidak akan tersesat dan sengsara di dunia dan akhirat. Selanjutnya, manusia itu selalu mendapat bimbingan serta petunjuk-Nya, kebahagiaan, dan rasa tenteram di dunia dan akhirat.
“Maka jika datang kepadamu (wahai manusia) petunjuk daripada-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, maka dia tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara (dalam hidupnya)” (QS Thaahaa: 123)
4. Jarang berinteraksi dengan Alquran
Berapa jam dalam sehari dihabiskan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, bagi akhirat khususnya. Dunia tempatnya khilaf, sedangkan Alquran sebagai panduan agar tidak tersesat.
Manusia yang berupaya berada di jalan yang paling lurus dalam tuntunan berkeyakinan, beramal, dan bertingkah laku serta yang selalu membaca dan mengikuti petunjuk Alquran, dialah yang paling sempurna kebaikannya dan paling lurus petunjuknya dalam semua keadaan.
5. Tidak mengikuti dan meneladani sunnah Rasulullah SAW
Allah Ta’ala menamakan wahyu yang diturunkan-Nya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sebagai al-huda (petunjuk) dan dinul haq (agama yang benar) dalam firman-Nya:
{هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا}
“Dialah (Allah Ta’ala) yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama, dan cukuplah Allah sebagai saksi” (QS al-Fath: 28).
Segala pujian bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Tulisan ini saya buat sebagai pengingat bagi diri sendiri yang masih sering lalai. Wallahu a’lam bish-shawabi
Sumber:
https://muslim.or.id/19135-sebab-datang-dan-hilangnya-hidayah-allah.html
Subhanallah.... makasih teteh Dewi berasa diingatkan untuk.terus kembali pada Allah dalam keadaan bagaimanapun. Makasih ya teh.
ReplyDeleteAlhamdulillah, makasih Mbak udah mampir 😍
DeleteTerima kasih sudah mengingatkan. Hidayah memang harus kita cari dan upayakan.
ReplyDeleteHai, Mbak Lia ...
DeleteMakasih udah mampir, semoga bermanfaat 😊
Masya Allah terimakasih sudah diingatkan. Kadang hidayah datang pun diabaikan, Naudzubillah.
ReplyDeleteHai Mbak,
DeleteIya beneer,malah sibuk sama hal gak penting astaghfirullah
Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk istiqomah menjalankan perintah Allah. Aamiin
ReplyDeleteAamiin, heu heu digoda urusan dunia yang gak ada habisnya
Deletemasyaallah terimakasih udah diingetin mbak, memang kadang manusia banyak alasan huhuhu
ReplyDeleteSama-sama ... Termasuk saya, full of excuses!
DeleteKeren mb dewi ,stlah dapat hidayah, yang terpenting lagi adalah menjaga hidayah tersebut, ya.
ReplyDeleteTabarakallah, terima kasih sudah mampir Bu 😊
ReplyDeleteSemoga kita adalah orang-orang yang selalu mengejar hidayahNya..Aamiin
ReplyDeleteMasha Allah makasih,Mba Dewi. Sudah diingatkan, semoga selalu mendapat hidayah dan dibimbing Allah
ReplyDeleteHiksss mbaaa, tulisannya menyayat nyayattttkuhhh! Makasih banyak remindernya ❤️❤️
ReplyDeleteIni dia selfreminder. Hidayah harus dicari, bukan hanya ditunggu 💖💕
ReplyDeleteAstaghfirullah
ReplyDeleteMoga kita gak termasuk orang merugi
Jleb banget ya. Jazakillah khoir sudah diingatkan
ReplyDeleteAlhamdulillah teh Dew, diingatkan terus. Point yang membaca Al-Qur'an ini masya Allah banget ya, harus selalu menyempat-nyempatkan
ReplyDeleteAlhamdulillah dapat pencerahan disaat hati Salbiah ini sedang gersang terpapar panas kehidupan duniawi. Makasih ya mbak, hidayah memang harus dijemput, nggak ada istilah hidayah datang sendiri.Semoga Allah memberikan ridho pada kita semua yah, agar hidayah selalu menemani langkah-langkah kehidupan kita...
ReplyDelete