Alhamdulillah, sampai juga di penghujung tantangan dua belas hari mengisi konten blog. Challenge ini diadakan oleh Indcript Writing dipandu ...
Alhamdulillah, sampai juga di penghujung tantangan dua belas hari mengisi konten blog. Challenge ini diadakan oleh Indcript Writing dipandu oleh author kece, Reffi Dinar. Beliau memberi kata kunci setiap hari untuk dikembangkan menjadi artikel oleh para peserta. Seru pastinya karena tak jarang ide muncul rada tersendat hihihi
Hari ini kakak Reffi memberi keyword 'Alasan Mengikuti 12 Days Blog Challenge'. Pertanyaan yang kelihatan mudah, tetapi butuh bermenit-menit untuk memikirkan jawabannya. Akhirnya, saya memilih satu dari ide yang berseliweran untuk segera dituangkan ke dalam tulisan sebelum lesap bersama kemageran yang hakiki. Itu pun dikerjakan setelah salat Tarawih.
Balik lagi ke alasan mengikuti tantangan ini, sederhananya karena sudah lama tidak menulis non fiksi. Keasyikkan edit naskah fiksi orang lain, tangan dan otak jadi kompakan berada di zona otak kiri. Alhasil otak kanan mulai resah, "Woy, nulis sana! Mau non fiksi atau fiksi terserah!"
Saya mah gitu orangnya, biarpun lebih banyak mager-nya, tapi kalau ditantang untuk nulis hayuk aza. Masalah hasilnya gimana, "Kumaha engke," kata tetangga yang urang Sunda. Jadi mikir, mungkin 'kumaha engke' yang beliau maksud maknanya beda tipis dengan kenekatan.
Singkatnya, saya mengambil dua tantangan menulis sekaligus karena mengikuti nafsu yang tak terkendali. Tantangan pertama adalah #14harimenulisnonfiksi dari Kelas Kepenulisan Online dan 12 Days Blog Challenge-nya Indscript. Intinya saya ingin produktif di bulan Ramadan sekaligus sedekah tulisan. Sounds cool!
Etapi, ternyata pelaksanaannya tak semudah yang dibayangkan. Kegiatan harian dan ibadah di bulan Ramadan ternyata lebih padat. Jujur kegiatan menulis mendapat porsi waktu yang seada-adanya. Sesempatnya di sela-sela pekerjaan domestik yang tiada habis.
Kalau tenaga dan energi sudah mencapai batas, saya biasanya mulai mencari yang namanya The Strong Why. Faktor inilah yang menjadi booster ketika sedang dalam kondisi hampir menyerah di tengah-tengah challenge.
Setiap orang mempunyai alasan kuat untuk melakukan sesuatu. Alasan yang sanggup memotivasi ketika sedang dalam keadaan low. Seperti saya yang pada akhirnya berhasil menyelesaikan tantangan sambil mengabaikan mata panda yang bergayut. Paling tidak melatih diri untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai. Hasil akhirnya biar Allah Ta'ala yang menentukan.
Ada kepuasan tersendiri ketika dapat menyelesaikan tantangan. Blog yang tadinya sepi menjadi lebih berwarna. Semoga grafik pengunjung juga dapat meningkat seiring dengan naiknya saldo dari penghasilan Adsense. Aamiin Allahumma Aamiin. Ha, jadi ketahuan deh The Strong Why-nya hehehe
Happy holiday!
COMMENTS