Menyambung tali silaturahim dalam Islam termasuk salah satu amalan yang diutamakan. Manfaatnya antara lain, selain memperluas rezeki ju...
Menyambung tali silaturahim dalam Islam termasuk salah satu amalan yang diutamakan. Manfaatnya antara lain, selain memperluas rezeki juga memperpanjang umur.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من أحب أن يبسط له في رزقه، وينسأ له في أثره فليصل رحمه
“Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi” (HR. Bukhari – Muslim).
Silaturahim (صلة الرحم) terdiri dari dua kata: shilah (صلة) dan ar rahim (الرحم). Shilah artinya menyambung sedangkan ar rahim artinya rahim wanita sebagai konotasi untuk menyebutkan karib-kerabat.
Sehingga dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan silaturahmi dalam Islam adalah
“... istilah untuk perbuatan baik kepada karib-kerabat yang memiliki hubungan nasab, atau kerabat karena hubungan pernikahan, serta berlemah-lembut, kasih sayang kepada mereka, memperhatikan keadaan mereka. Demikian juga andai mereka menjauhkan diri atau suka mengganggu. Dan memutus silaturahim adalah kebalikan dari hal itu semua” (An Nihayah fi Gharibil Hadits, 5/191-192, dinukil dari Shilatul Arham, 5).
Selama ini yang terjadi adalah salah kaprah dalam memaknai silaturahim. Kita kerap merujuk kata silaturahim untuk menyambung persahabatan/persaudaraan terhadap semua orang tanpa adanya hubungan kekerabatan atau nasab. Hal inilah yang membuat makna silaturahim bergeser.
Berikut makna silaturahim yang disalahartikan:
1. Menggunakan alasan silaturahim untuk berbuat hal-hal yang dilarang agama.
Ajakan untuk pergi ke klub, karaoke, menghamburkan uang di mal, pertemuan yang melibatkan bercampur-baurnya lelaki dan perempuan, atau reuni yang banyak membicarakan kemaksiatan di zaman dahulu kerap menggunakan istilah silaturahim untuk membuatnya terlihat baik.
2. Enggan meninggalkan kawan-kawan yang memberi pengaruh buruk dengan alasan menyambung tali silaturahim.
Seringkali kita sungkan untuk meninggalkan teman yang memberi pengaruh buruk dengan alasan tak ingin memutus tali silaturahim. Takut dianggap sombong atau tidak setia kawan.
Berteman dengan sedikit orang-orang saleh masih lebih baik dibandingkan berteman dengan banyak teman, tetapi sering melakukan hal-hal yang melanggar syariat.
3. Menggunakan ajakan silaturahim untuk kegiatan yang tak ada kaitannya dengan karib-kerabat.
Dalam berbagai kesempatan, kata silaturahim sering digunakan untuk menyebut kegiatan kongkow-kongkow atau ngobrol tak berujung pangkal bersama teman, rekan kerja, atau tetangga.
Setelah mengetahui makna silaturahim dalam Islam, ada baiknya lebih bijak memilih kegiatan yang sekiranya dapat menimbulkan kemudaratan. Hal ini dilakukan untuk menghindari perbuatan sia-sia.
Wallahu a'lam bishawwab
Sumber: muslim.co.id
COMMENTS