Mengenali Bakat, Minat, dan Potensi Diri

Kali ini saya mau curhat ... Pernah dengar peribahasa  He who is everywhere is nowhere?  Cerita tentang seseorang yang menge...






Kali ini saya mau curhat ...

Pernah dengar peribahasa He who is everywhere is nowhere? Cerita tentang seseorang yang mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Namun, dapat dikatakan hasilnya tidak ada yang maksimal. Seperti yang saya alami beberapa waktu yang lalu, mengerjakan banyak hal sehingga membebani diri sendiri. 

Saya menyukai ilmu baru. Banyak hal yang semakin kita pelajari, semakin membuat kita merasa tidak tahu apa-apa. Hal inilah yang membuat saya mengikuti berbagai macam kursus online sambil cari peluang-peluang usaha. Hingga sampai pada satu titik saya merasa seperti brain freezing. Bisa jadi disebabkan karena faktor kelelahan, bisa juga karena saya mengerjakan berbagai macam project dalam waktu bersamaan. Istigfar ... sepertinya nafsu mulai menguasai. Sejak saat itu, saya belajar memilah kegiatan mana yang paling sesuai dengan kemampuan. 




Sebenarnya hal yang saya alami bisa dihindari kalau saja sejak awal sudah mengetahui bakat, minat, dan potensi diri sendiri. Sehingga tidak banyak waktu terbuang untuk trial dan error. Namun, kembali lagi bahwa proses berkembang setiap individu berbeda satu sama lain. Kebetulan saya baru menemukan passion saya di usia empat puluhan. Alangkah baiknya apabila dapat mengetahui bakat dan minat sedari muda, sehingga potensi yang ada dapat dimaksimalkan. 

Ada banyak cara untuk bisa mengenali potensi diri yang dapat dikembangkan menjadi prestasi, antara lain:

1. Mengikuti tes bakat dan minat melalui lembaga tertentu

Banyak lembaga yang menyediakan tes bakat dan minat melalui serangkaian tes atau modul. Hal ini berguna juga bagi anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi, tapi masih bingung menentukan jurusan yang akan diambil.

2. Tes analisis tanda tangan dan serangkaian wawancara

Saya pernah melakukan analisis tanda tangan. Hasilnya didapat bahwa tingkat kreativitas di atas rata-rata, senang melakukan sesuatu yang disukai walaupun tak menghasilkan (baca:uang), tapi ada hal di masa lalu yang belum tuntas sehingga sering terjadi mental block yang menghambat. Hasil dari analisis ini dapat dijadikan masukkan untuk mengambil langkah selanjutnya.

3. Mencoba berbagai hal

Mencoba berbagai hal membantu mengindentifikasi kegiatan apa yang paling disukai dan tidak disukai. Hasil akhirnya kita mantap melanjutkan kegiatan yang paling membuat nyaman.

4. Observasi kegiatan yang paling disukai

Setelah menemukan kegiatan yang kita sukai, mulailah mencari tahu secara detail mengenai kegiatan tersebut. Menjadi ahli memperkecil tingkat persaingan. Ciptakanlah peluang usaha dari situ.

5. Meminta pendapat dari orang sekitar


Tentunya kita hanya menilai diri kita secara subyektif. Yang terlihat hanya yang baik-baiknya saja. Seringkali kita terjebak dalam pandangan yang sempit seperti ini. Hal ini membuat sulit berkembang. Meminta pendapat orang di sekitar tentunya berguna untuk membuat kita tetap 'membumi'.

6. Banyak berdiskusi dan mendengarkan cerita orang lain

Kegiatan ini paling senang saya lakukan. Jangan heran kalo WAG saya isinya puluhan kelompok. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari hasil mendengarkan cerita orang lain. Belajar bisa dari mana saja, kan?

7. Perhatian pada detail

Attention to the details is the key to successperhatian pada detail adalah kunci kesuksesan. Memperhatikan hal-hal kecil menunjukkan kalau kita empati terhadap segala sesuatu, walaupun remeh menurut orang lain. Usahakan menghargai hal sekecil apa pun dalam usaha yang dijalani.

8. Menghargai diri sendiri

Belajar menghargai diri sendiri dulu, baru bisa menghargai orang lain. Caranya dengan menjaga kesehatan diri, tidak zalim dengan mengonsumsi narkoba dan barang terlarang lainnya. Senantiasa menjaga penampilan rapi dan bersih. Sehingga di mata calon klien, kita dianggap bonafide dan berpotensi. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri. 

9. Berpandangan luas 

Banyak peluang terbuka apabila kita mau berpandangan luas (broadmind). Informasi-informasi baru akan terus ter-update sehingga lebih mudah bagi kita menemukan passion yang selama ini bahkan belum terpikirkan.

10. Mau menerima kritik dan saran

Percaya bahwa kritikan maupun saran merupakan salah satu bahan bakar untuk terus maju dan berkembang. Dari sini kita akan tahu di mana kekuatan dan kelemahan dalam diri. Kembangkan kekuatan yang terdeteksi menjadi prestasi.

11. Jangan takut berbeda

Be a trendsetter, not a follower. Ciptakan peluangmu sendiri. Kelola informasi yang kita peroleh dari berbagai sumber menjadi sesuatu yang luar biasa. Berilah sentuhan kreativitas dan hasilnya akan membuat terkejut karena berbeda dengan yang sudah ada. Diferensiasi adalah salah satu kunci untuk bertahan dalam menghadapi persaingan.

Poin-poin yang sudah saya sampaikan di atas hasil akhirnya bisa berbeda pada setiap individu. Tergantung niat dan sejauh mana kesungguhan mengubah diri. Silakan praktik apabila berkenan. Semoga dapat memberi hasil sesuai dengan yang diharapkan. 

Sekian curhatan saya kali ini. Sampai jumpa di artikel berikut yaaa




COMMENTS

BLOGGER: 14
  1. Masih mwnding Mbak Dewi mulai menekuni passionnya di usia 40 sekian. Saya dong lebih parah, baru tau kalo menulis itu harus dipaksa-paksa pas udah umur 50 plus plus. Semua teori mengenali potensi diri yang Mbak Dewi tulis itu bener banget, tapi kalo buat saya udah tau apa yang bikin passion kita itu mandek di tengah jalan.

    Umur 27 saya pernah menang lomba menulis untuk sekretaris dan wanita bekerja dari majalah Femina. Cuman menang untuk kategori 10 hadiah penghargaan, dapet 150 ribu masih dipotong pajak 15% (tahun 91). Habis itu saya ada ngiirim naskah untuk lomba cerpen Femina tapi nggak menang. Saya tau bahwa suka menulis udah lama banget, waktu masih SD. Kenapa sekarang baru serius pingin terus nulis? Kemaren-kemaren ke mana aja? Jawabannya cuma satu, saya orang yang suka menunda-nunda. Apa aja ditunda dan nundanya bisa sampe puluhan tahun. Parah banget, kan? Jadi buat saya udah jelas, musuhnya adalah diri sendiri. Semua teori-teori canggih dari motivator itu nggak ada yang mempan buat saya. Makanya saya ikut tantangan ini itu biar ada yang maksa-maksa.

    Mudah-mudahan Mbak Dewi nggak sama kayak saya dan bisa lebih serius menjalani passionnya. Target saya tahun ini adalah terbit buku solo (hasil ikut tantangan 30 days novel sprint dari penerbit indie). Penerbitnya udah nawarin untuk mwnerbitkan dengan gratis, tapi saya masih pengen revisi berat (yang akhirnya belum kelar juga).

    Eh ... kenapa jadi panjang banget, pasti bosen bacanya. Udah gitu aja, pesen saya cuma satu, jangan suka menunda-nunda. Itu membuat kita kehilangan banyak waktu, peluang dan kesempatan.

    ReplyDelete
  2. Toss! Joss tipsnya Mbak, jangan suka menunda-nunda. Siap, laksanakan ��

    ReplyDelete
  3. betul sekali mb. ada bnyk hal yg ingin kita pelajari di luar sana, namun ttp hrs fokus pada ilmu yg bnar2 ingin kita kuasai lbh dalam. terima kasih mb ^^

    ReplyDelete
  4. Sama kita, baru menemukan "sesuatu" di usia 40an thn. Tapi bukankah better late than never? :)
    Tapi sedikit beda dgn mba Dewi, saya sudah gak mau kejar²an lagi sekarag hihiiii... Just focus on what you good at. Bismillah aja, kita adalah penarik rezeki, bukan pengejar rezeki :*

    ReplyDelete
  5. Kita memang harus tahu dulu passionnya apa, ya, Mbak. Tak masalah memulai dari usia berapa pun menurut saya. Sayang banget malah kalau enggak pernah memulai sama sekali.


    Membaca tentang ini saya juga jadi berkaca dengan diri sendiri. Makasih sharingnya, Mbak Dewi.

    ReplyDelete
  6. Ulasan yang menarik, Mbak.
    Pada poin no. 2 ada sedikit kesamaan: suka melakukan sesuatu walopun tidak menghasilkan uang. Sampai pernah disindir orang bahwa yg saya lakukan itu ga bernilai apa2 karena tdk termasuk kategori berbisnis :D

    Terkait passion menulis, saya udah lama suka tapi emang baru serius dia tahun belakangan ini. Justru di saat punya baby :) Rempong tapi menurut saya saat ini waktu yang tepat. Iyes, sambil memilah mana yg prioritas karena saya sadar gak akan bisa menjangkau semuanya saat ini.

    ReplyDelete
  7. Ini kalau dari kecil udah tahu lebih enak ya mbak. Masalahnya, nggak selalu begitu. Kita sering menjalani pilihan ortu sampai bingung sendiri minat bakat kita ini apa sih?

    Waktu masu masuk kuliah dulu saya galau banget lho. Saking ngeblanknya. Jadinya ya jurusan apa aja boleh asal diterima trus bisa kuliah.

    I enjoy it. Tapi kalau ditanya apa yang paling saya inginkan ya bukan itu. Macem masih ada yang ngeganjel gitu pingin nyobain.

    ReplyDelete
  8. Ya, bagusnya memang kita harus mengenali passion sejak dini ya Mbak tapi yah meski telat pun gpp daripada gak mengenali sama sekali passion kita selama hidup. Btw ini curhatanya berbobot sekali, thanks sharingnya ya Mbak.

    ReplyDelete
  9. yup setuju dengan semua diatas terutama point 4. Passion is a king kalau menurutku hehehe

    ReplyDelete
  10. Biasanya passion berhubungan erat sama hobi. Karna kalau udah hobi pasti ditekuni.

    ReplyDelete
  11. Benar dan itu terhubung dengan passion jadinya ya mbak, aku ada beberapa sehingga berada pada kesimpulan passionku kemana

    ReplyDelete
  12. Thanks for sharing mbak Dewi, semoga selalu hepy! Hehehehe..akiu dulu juga ada di tahap ini saat kuliah. Lalu setelah banyak mencoba ku baru tahu kalau passion ku di dunia pendidikan dan menulis. And now I'm doing what I love :)

    ReplyDelete
  13. Sharingnya pas banget nih mbaa, bikin aku makin mikir buat fokus, serius dan gak banyak nunda pekerjaan, hiks. Terima kasih mba buat remindernya

    ReplyDelete

Name

Content Placement,6,Curhat,1,English Version,1,Event,3,Featured,2,Fiksi Mini,16,Inspirasi,1,Mutiara Qalbu,8,Mutiara Qolbu,1,Prosa,1,Puisi,1,Ragam Artikel,8,Review Produk,4,The Zainal's,1,Tips,18,Traveling,3,Tutorial,1,Writing Tips,6,
ltr
item
Dee's Idea: Mengenali Bakat, Minat, dan Potensi Diri
Mengenali Bakat, Minat, dan Potensi Diri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOk1sBihfim239815-dMDMhaKzXNQvIAqI2yiM14NQ7LJvsFT5ZN5wEUB3x7SPIeWxSI7bgxjpQuf5-QvB5YeChy0ZhbOUHI9K8tUcrQlXjWmXsg7xOvfj5AiyyMCuZbkhjQAQ9-7-xfMm/s320/kyle-glenn-686350-unsplash+%25281%2529.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOk1sBihfim239815-dMDMhaKzXNQvIAqI2yiM14NQ7LJvsFT5ZN5wEUB3x7SPIeWxSI7bgxjpQuf5-QvB5YeChy0ZhbOUHI9K8tUcrQlXjWmXsg7xOvfj5AiyyMCuZbkhjQAQ9-7-xfMm/s72-c/kyle-glenn-686350-unsplash+%25281%2529.jpg
Dee's Idea
https://www.dewihepy.com/2019/05/mengenali-bakat-minat-dan-potensi-diri.html
https://www.dewihepy.com/
https://www.dewihepy.com/
https://www.dewihepy.com/2019/05/mengenali-bakat-minat-dan-potensi-diri.html
true
663427439463064019
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy