Kali ini saya akan mengulang kisah berdirinya Snack Id Indonesia dengan Spinachio Keripik Bayam sebagai mereknya. Usaha ini saya dirikan ber...
Kali ini saya akan mengulang kisah berdirinya Snack Id Indonesia dengan Spinachio Keripik Bayam sebagai mereknya. Usaha ini saya dirikan bersama suami pada akhir tahun 2016.
Bermula pada ketertarikan kami dengan banyaknya tanaman bayam liar di lahan kosong milik tetangga. Qadarullah, kami dipertemukan dengan abah dan umi, suami istri penunggu lahan tersebut. Sambil menyesap kopi, kami berbincang panjang lebar.
Dari hasil pembicaraan tersebut, diketahui bahwa abah dan umi pernah bekerja di pabrik makanan ringan di daerah Bogor. Hal tersebut memberi inspirasi untuk memanfaatkan bayam berdaun lebar sebagai keripik.
Sebagai bahan pertimbangan lain, bagaimana mempunyai produk yang tahan lama dengan penjualan yang terus berjalan tanpa harus sewa toko.
Tips: Jeli melihat peluang dari lingkungan terdekat
Sejak saat itu, kami hunting resep dan perhitungan modalnya di internet. Ternyata cara membuatnya cukup mudah (baru diketahui belakangan bahwa tak semudah kelihatannya). Melihat potensi ekonomi yang menjanjikan ditambah dengan keinginan untuk membantu abah dan umi menyekolahkan tiga orang cucu, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim dimulailah usaha ini.
Becermin dari kesalahan usaha sebelumnya, kami menahan diri untuk tidak mengucurkan dana banyak di awal. Namun, lebih bagaimana menikmati proses usaha yang dimulai dari modal yang minim dengan hasil maksimal.
Prinsip Ekonomi adalah suatu usaha untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin dengan melakukan pengorbanan sekecil-kecilnya.
Hal selanjutnya yang kami lakukan adalah melakukan analisis untuk mengetahui peta kekuatan dan kelemahan dari produk ini.
Analisis SWOT Keripik Bayam:
A.Streght (Kekuatan Produk)
- Rasanya yang unik karena terbuat dari sayuran
- Mudah cara buatnya
- Modal kecil
B. Weakness (Kelemahan Produk)
- Menggunakan banyak minyak
- Pada saat didisplay, minyak banyak turun sehingga memperpendek masa simpan
- Bahan baku di pasar terbatas
- Kemasan sederhana
C. Opportunity (Peluang)
- Keripik ini merupakan makanan khas daerah yang bisa dikembangkan menjadi buah tangan sehingga bisa dititip ke sentra-sentra buah tangan.
- Bagian dari nostalgia masa kanak-kanak untuk generasi 90'-an
- Pesaing untuk produk ini belum begitu banyak
D. Threat (Ancaman)
- Produk makanan khas lainnya dengan kemasan pabrikan
Tips: Lakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) untuk menentukan langkah selanjutnya
Langkah selanjutnya adalah mengatasi kelemahan terlebih dahulu agar nilai produk meningkat.
>> Langkah-langkah perbaikan untuk Weakness poin 1&2 mengenai minyak dan daya tahan produk:
Banyaknya keluhan yang masuk mengenai minyak yang berlebih pada produk ini, membuat kami melakukan serangkaian uji coba menggunakan berbagai macam minyak dan alat. Sementara itu proses produksi terus berjalan, walaupun hasilnya belum banyak. Hal ini dilakukan agar produk cepat dikonsumsi habis sehingga kondisinya fresh terus.
Dari hasil serangkaian percobaan didapat bahwa rasa, minyak, dan teknik penggorengan saling berkaitan erat. Kami melakukan uji coba dari berbagai teknik yang memadukan ketiganya. Setelah trial dan error kurang lebih setahun, akhirnya didapat produk yang kering dengan rasa dan kriuk yang dapat bertahan hingga tiga bulan.
Langkah perbaikan poin 3 mengenai bahan baku:
Awal usaha ini, kami cukup memanfaatkan bayam hasil dari menanam sendiri di lahan kosong. Namun karena permintaan yang meningkat, hasil kebun tidak mencukupi lagi. Akhirnya mencari suplier dari pasar untuk mengatasinya. Namun sayangnya, ada perbedaan rasa dengan yang bayam yang biasa dipakai. Mungkin karena adanya zat pestisida sehingga mempengaruhi rasa keripik bayam. Setelah digoreng pun keripik menjadi lebih rapuh. Langkah perbaikan selanjutnya adalah mencari suplier bayam organik sambil meningkatkan produksi tanaman hasil menanam sendiri.
Langkah perbaikan poin 4 mengenai kemasan:
Kemasan Spinachio Keripik Bayam terus ada perbaikan sejak awal berdiri. Mulai dari menggunakan plastik snack ukuran 0.8 mm, standing pouch plastik transparan, hingga sekarang menggunakan standing pouch kraft paper kraft dengan lapisan plastik di dalamnya. Perbaikan kemasan masih terus dilakukan untuk memperpanjang usia produk.
Tujuan kami untuk tetap menjaga kerenyahan keripik dan menjaganya dari faktor penurun masa simpan seperti cahaya, udara luar, maupun debu. Perbaikan selanjutnya adalah menggunakan kemasan alumunium full printing (sedang dalam proses disain).
Demikian sekilas mengenai perjalanan berdirinya usaha kecil kami, tulisan selanjutnya insyaallah mengenai cara membuka pasar dan melengkapi legalitas.
Semoga bermanfaat.
COMMENTS