unsplash.com @alexread Fiksi merupakan suatu prosa naratif yang sifatnya imajiner. Meskipun demikian, suatu karya fiksi tetap masuk a...
unsplash.com @alexread |
Fiksi merupakan suatu prosa naratif yang sifatnya imajiner. Meskipun demikian, suatu karya fiksi tetap masuk akal dan di dalamnya terkandung kebenaran yang dapat mendramatisasi hubungan antar manusia. Adapun pengertian lainnya dari tulisan fiksi yaitu suatu karya sastra yang didalamnya berisi cerita rekaan atau didasari angan-angan atau fantasi, ceritanya menurut kejadian nyata, hanya menurut imajinasi pengarang. Imajinasi pengarang tersebut inilah diolah dengan dasar pengalaman, wawasan, tafsiran, kecendikiaan, penilaian kepada berbagai kejadian baik secara nyata ataupun rekaan.
Fiksi secara kata lainnya juga memiliki dasar sejarah atau kenyataan. Fiksi kadang bisa diapresiasikan dalam beragam format mulai dari tulisan, pertunjukan langsung, film, acara televisi, animasi, permainan video serta juga permainan peran. Karena dikenal bersifat karya imajiner, maka fiksi menyajikan beberapa permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Biasanya pengarang mendalami berbagai permasalahan dengan sangat bersungguh-sungguh yang selanjutnya diaplikasikan kedalam melalui sarana tulisan fiksi sesuai dengan apa yang dipandang oleh penulis.
Jenis-jenis tulisan fiksi antara lain, yaitu:
1. Novel
Novel merupakan suatu karangan fiksi yang menceritakan seorang tokoh utama dengan pro dan kontra di dalam ceritanya tersebut mulai dari awal hingga akhir novel biasanya memiliki klimaks atau ending.
Beberapa contoh novel yang kita ketahui diantaranya seperti Dilan 1990, Siti Nurbaya, Tenggelamnya Kapal Vander Wick dan Ketika Cinta Bertasbih.
2. Roman
Roman merupakan suatu karya fiksi yang menceritakan mengenai beberapa tokoh dalam alur ceritanya. Roman biasanya mengandung banyak hikmah dalam ceritanya dan biasanya cenderung mengarah pada cerita klasik.
Beberapa contoh karya sastra yang berbentuk Roman seperti Katak Hendak Jadi Lembu (Roman Psikologi), Gadis Empat Zaman (Roman Percintaan), Si Dul Anak Jakarta (Roman Anak dan Remaja) dan Neraka Dunia (Roman Pendidikan).
3. Cerpen
Cerpen merupakan suatu karangan fiksi yang isinya jauh lebih sedikit ketimbang roman maupun novel. Untuk cerpen biasanya memiliki daya tarik tersendiri karena bisa menjadi pembelajaran awal bagi para penulis dalam membuat sebuah karya tulisan.
Contoh cerita pendek (cerpen) pasti sering kita temukan di berbagai media cetak Indonesia, seperti di koran dan majalah. Beberapa judul cerpen tersebut seperti Cinta Tak Kunjung Tiba, Oh Mama Oh Papa.
Ciri-Ciri Fiksi:
Mengacu pada pengertian fiksi yang telah kita ketahui maka kita dapat mengenali sebuah karya fiksi dari karakteristiknya. Berikut ini merupakan ciri-ciri fiksi seperti tulisan fiksi itu sifatnya rekaan atau imajinasi dari pengarang. Dalam fiksi banyak terdapat kebenaran yang relatif atau tidak mutlak. Pada umumnya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif atau bukan sebenarnya. Karya fiksi sebenarnya tidak memiliki sistematika yang baku. Pada umumnya karya fiksi menyasar pada emosi atau perasaan pembaca, bukan logika. Dalam karya tulis fiksi terdapat pesan moral atau amanat tertentu.
Berikut ini ada beberapa unsur cerita fiksi seperti:
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik yang terdapat pada tulisan fiksi itu bisa meliputi:
- Tema yang merupakan gagasan mendasar yang umumnya menopang suatu karya sastra dan yang ada didalam teks.
- Tokoh merupakan pelaku yang ada dalam karya sastra, dari segi peranan dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.
- Alur/Plot yaitu cerita yang isinya urutan peristiwa, tetapi kadang setiap kejadian itu hanya dikaitkan secara sebab akibat, kejadian yang satu disebabkan atau menyebabkan kejadian yang lain.
- Konflik merupakan peristiwa yang termasuk penting, merupakan suatu unsur yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan plot.
- Klimaks adalah suatu keadaan yang mana suatu konflik sudah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan ketika itu adalah suatu yang tidak bisa dihindari.
- Latar bisa meliputi tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan
- Amanat berupa pesan yang disajikan pengarang dari persoalan di dalam suatu karya sastra
- Sudut Pandang merupakan cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menampilkan tokoh, perbuatan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam suatu karya fiksi terhadap pembaca.
- Penokohan merupakan teknik atau cara menunjukkan tokoh, kesatuan, logika, penafsiran dan gaya.
2. Unsur Ekstrinsik
2. Unsur Ekstrinsik
Untuk unsur ekstrinsik yang biasa disuguhkan pada tulisan fiksi ini berkaitan dengan kondisi subjektivitas individu pengarang yang berperilaku seperti keyakinan yang merupakan pandangan hidup yang menyeluruh dan biasanya akan berpengaruh terhadap karya sastra yang ditulisnya. Psikologi, bisa berupa psikologi pengarang seperti halnya ekonomi, politik, dan sosial yang juga akan berpengaruh terhadap karya sastra fiksi yang ditulis.
Adapun untuk kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam membuat tulisan cerita fiksi seperti :
- Metafora merupakan sebuah perumpamaan yang sering dipakai untuk membandingkan sesuatu atau menggambarkan dengan langsung terhadap sifat yang sama.
- Metonimia yaitu sebuah gaya bahasa yang biasa dipakai, kata tertentu dipakai sebagai pengganti kata yang sebenarnya, tetapi pemakaiannya hanya pada kata yang mempunyai hubungan yang sangat dekat.
- Simile atau persamaan merupakan gaya bahasa yang dipakai sebagai pembanding biasanya bersifat eksplisit dengan maksud menjelaskan sesuatu hal dengan hal lainnya. Contohnya seperti seumpama, selayaknya, laksana dan lain-lain.
Inilah pengenalan mengenai tulisan cerita fiksi, ciri-ciri tulisan fiksi, jenis, unsur dan kaidah kebahasaan. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Banyak pelajaran yang bisa kita pelajari untuk mengenal seputar tulisan fiksi. Semoga kita bisa bertahap untuk mempelajarinya.
Tipsny jozz
ReplyDeleteBuat saya menulis fiksi lebih susah drpd nonfiksii
Memang hihihi
Deletewah masyaallah ada tipsnya dan caranya. makasih mba udah sharing, ilmu banget ini.
ReplyDeleteSami-sami Mbak Steffi 😊
DeleteSaya lebih suka menulis Nonfiksi mbak
ReplyDeleteSaya pun awalnya nulis non fiksi 😊
DeleteJadi ingat pelajaran sekolah dulu, hehehe
ReplyDeleteIndeed 😊🙏
DeleteWah, makasih sharingnya. Keseringan nulis artikel,Pas mau nulis fiksi, jadi kurang luwes aja. Hehe 😅
ReplyDeleteSo true 😊
DeleteCerpen, fiksi yang pali saya suka. Ngaak bosen kalau baca cerpen, kayak kita masuk ke dalamnya walau dengan singkat. Kadang kalau selesai baca cerpen sampai kebawa mimpi...wkwk
ReplyDeleteCeritanya berbekas di hati dan terngiang di kepala ya Bun 😊
DeleteWah masyaAllah lengkap bgt mbak, jd berasa lg belajar bhs.indonesia dlu, mbak dewi kalo bikin fiksi selalu keren, masyaAllah mudah2an aku bisa belajar nih
ReplyDeleteHoo iyakah makasih apresiasinya 😊🙏
Deletemakasi mbak ilmunya. bermanfaat banget nih
ReplyDeleteSami-sami 😊
DeleteWow artkelnya mb dewi daging semua, terima kasih banyak mb, barakallah.
ReplyDeleteTabarakallah makasih Bun 😊
DeletePelajaran Bahasa Indonesia zaman SD atau SMP ini, inget banget 😁
ReplyDeleteRefresh lagiii heu heu
Deletemakasih mbk udah berbagi ilmu. lengkap banget tulisannya. semoga saya juga bisa nulis fiksi suatu saat nanti.
ReplyDeleteAamiin ditunggu karyanya 😊
DeleteMakasih Bu guru atas ilmunya
ReplyDeleteSami-sami
DeleteDulu banget sering nulis fiksi berupa cerpen, stlh lm gk nulis jd susah. Hehe.
ReplyDeleteThx deh tips nya mb mg2 bs nulis fiksi lgi..
Banyakkin baca tulisan fiksi, ntar nyambung lagi heu
DeleteTeori ttg menulis fiksi sebenarnya sudah sering sy pelajari, dari sekolah malah cuma praktiknya yang susah. Dan ternyata emang nulis fiksi itu kayaknya lebih susah daripada nulis non fiksi ya Mbak. Meski awalnya sy lebih tertarik nulis fiksi karena lebih hobi baca cerita2 fiksi seperti novel dan cerpen😄
ReplyDeleteDimulai aja Mbak, lama-lama terbiasa 😊
Deletehwaaaaaa ini di kepala udah terngiang-ngiang pengen segera menuangkan cerita fiksi :(
ReplyDeleteAyo, Teh sok tuangkan dalam tulisan imaginasinya 😊
DeleteWah lengkap sekali, Mbak. Saya pribadi sekarang nulis fiksi kebanyakan cernak aja nih..keseringan nulis artikel jadi hilang aura fiksinya..hihi
ReplyDeleteHayuuuk nulis fiksi Mbak Muy 😊
DeleteMenulis fiksi membutuhkan lebih banyak kreatifitas dan imaginer ya Mbak. Saya ingin belajar menulis fiksi.. Hehehe..krn skr tulisan kebanyakan non fiksi. Tks sharingnya Mbak😊😊
ReplyDeleteIyep walaupun imaginasi, tapi fakta pendukung tetep harus ada :)
DeleteJadi ingat masa-masa sekolah, mapel Bahasa Indonesia,kalau mau ulangan harus ngapalin dulu ...
ReplyDeleteHihihi Emak-emak mah tinggal ngintip googgle yak gak pake ngapalin
Deleteasyik..ada teorinya, makasih mbak, saya baru mo coba bikin novel mbak, gegara ikutan ODOP 30haribercerita kemarin
ReplyDeleteSemangat Mbak, gud luck!
DeleteJadi mengingat kembali disiplin iknu tentang ragam kepenulisan ya mba.
ReplyDeleteBeneer banget Mbak 😊
Delete