Bismillahirrahmanirrahiim Pernah tidak merasa susah senyum? kalo saya pernah hehehe …. Kelihatannya sepele, ya, tapi susah senyum ternya...
Bismillahirrahmanirrahiim
Pernah tidak merasa susah senyum? kalo saya pernah hehehe …. Kelihatannya sepele, ya, tapi susah senyum ternyata hasil dari beban mental dan psikis yang terakumulasi tanpa ada penyelesaian dan berlangsung terus menerus . Hal ini tidak bisa diabaikan karena termasuk ke dalam gangguan psikologi yang mengarah kepada depresi. Ngeri, ya, kalo sampai depresi akut, karena efeknya sangat besar bagi kesehatan diri sendiri, lingkungan sekitar, dan terutama keluarga.
Wanita termasuk makhluk yang rentan terhadap depresi 2x lebih besar daripada pria. Selain faktor hormonal dan genetika, juga karena banyaknya beban yang dipikul dalam satu waktu. Pemicunya dapat berupa:
- post partum (baby blues)
- keletihan
- penyakit hati (sombong, dengki, hasad, iri hati)
- rutinitas harian yang membelenggu
- kurangnya keimanan
- pasangan cuek dan
- sakit fisik.
Karena itulah wanita butuh sarana untuk mengeluarkan beban. Tidak jarang medsos jadi ajang pelampiasan. Ada yang rajin update status, selfie, makan berlebihan, belanja barang yang kadang tidak diperlukan, atau pasangan dan anak yang terkena efek domino berupa ceramah panjang lebar.
Secara umumnya, gejala depresi seperti dilansir DosenPsikologi.com adalah sebagai berikut:
1. Secara terus menerus merasa sedih, gelisah atau merasa hampa;
2. Merasa tidak ada harapan atau pesimis;
3. Merasa bersalah, merasa tidak berharga atau merasa tidak dapat berbuat apa apa;
4. Hilang minat atau kesenangan pada hobi dan berbagai aktivitas yang sebelumnya memberikan kenikmatan, termasuk sex;
5. Tidak berenergi, merasa lelah dan lamban;
6. Kesulitan berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan;
7. Insomnia, sering bangun pada pagi hari, atau tidur sampai siang hari;
8. Hilang selera makan dan penurunan berat badan, atau makan berlebihan dan peningkatan berat badan;
9. Pikiran akan kematian atau bunuh diri dan percobaan bunuh diri;
10. Rasa kegelisahan dan merasa lekas marah; dan
11. Gejala fisik terus menerus dan tidak memberikan respon terhadap pengobatan seperti, sakit kepala, gangguan pencernaan, atau rasa sakit yang kronis.
Kalau mulai merasa ada gejala depresi seperti di atas, jangan dibiarkan, ya, karena berpotensi mengakibatkan mental block. Kondisi ini menyabotase segala potensi yang ada dalam diri. Hidup menjadi stagnan dan susah untuk berkembang. Segera komunikasikan kepada orang terdekat untuk mencari pertolongan kepada ahlinya.
Cara lain mengatasinya adalah dengan menggali potensi dan mengembangkannya untuk meningkatkan percaya diri. Mintalah me time kepada pasangan untuk sekadar off dari rutinitas, bergabung dengan komunitas sosial, mempertebal keimanan dg menjalin kedekatan intens kepada Sang Pencipta dan bangun komunikasi dengan pasangan, sehingga senyum kembali menghiasi wajah ibu.
Ibu yang bahagia menularkan sikap mental positif yang dapat meningkatkan keharmonisan dan produktifitas keluarga. Berjanjilah mulai sekarang dan selamanya untuk memilih tersenyum bagi mereka yang mencintaimu, ya, Bu. Karena dirimulah sumber kebahagiaan dalam keluarga.
==
COMMENTS