Mak, bulan puasa biasanya dipenuhi undangan buka bersama (bukber) entah itu dari keluarga, saudara, tetangga, atau teman sekolah dulu. Tentu...
Mak, bulan puasa biasanya dipenuhi undangan buka bersama (bukber) entah itu dari keluarga, saudara, tetangga, atau teman sekolah dulu. Tentunya sangat menyenangkan bisa reuni dan bersilaturahmi dengan orang-orang yang pernah menjadi bagian cerita hidup kita. Namun, ada hal yg harus dipahami bahwa dalam beberapa purnama siklus kehidupan, banyak sekali perubahan yang terjadi. Pengalaman dan pergaulan di lingkungan baru, dapat merubah seseorang yang kita kenal menjadi sosok yang berbeda di masa kini.
Sebelum menghadiri undangan reuni, hal-hal berikut patut diperhatikan :
- Reuni biasanya adalah ajang pamer keberhasilan. Butuh adanya pengakuan kalau hidup kita sudah sukses. Tujuan menghadiri reuni untuk silaturahmi, kan? Bukan untuk pamer gadget atau mobil mahal. Jadi bersikaplah down to earth Mak. Tinggalkan semua atribut jabatan, harta benda, serta tampillah apa adanya.
- Kadang pertanyaan yang bagi kita biasa, bisa jadi luar biasa buat orang lain. Ini benar terjadi, lho. Teman SMP saya yang dulu terkenal pintar dan tenar, mundur memilih tidak datang reuni simply menghindari pertanyaan 'Sudah nikah belum?' ... See?? Betapa pertanyaan pembuka yang bagi kita hanya basa basi efeknya daleeeem buat jones (jomblo ngenes). Jadiii tahan ya Maaak keponya. Begitu juga dengan pertanyaan lain spt 'Sudah berapa anaknya?' 'Kerja dimana?' 'Mobilnya apa?' #ehh pertanyaan seperti itu dapat menyakiti pasutri yang sudah lama belum dikaruniai anak dan buat yg baru kena PHK . Maaak empati dikiit yaaa
- Ada lagi nih kejadian kalau ketemu teman lama, yang ada di benak kita adalah sosok cupu puluhan tahun yang lalu, spontan Emak sapa dengan nickname akward dari jaman jadul. Aduh Mak big no-no ini apalagi kalau dia datang dengan pasangan dan anaknya, bisa pergi menjauh karena merasa tersinggung dan malu dengan keluarganya. Atau mungkin beliau telah menjelma menjadi seseorang yang mempunyai jabatan tinggi dengan banyak anak buah, yang ada Emak malah tidak digubris.
- Berikutnya, tahan diri untuk tidak CLBK. Ketemu mantan memang membuat deg-degan, tapi nggak perlu jadi baper, apalagi kalau sudah berumah tangga. Ingat dosa ya, Mak, hehehhe …. Yang sudah berlalu biarlah tetap menjadi kenangan *curcol.
- Next, jaga sikap terhadap lawan jenis. Mungkin dulu waktu remaja sikap dan tingkah laku kita masih slengean, bergaul dan berteman dengan siapa saja. Tapi sekarang sudah harus membatasi diri karena status kita sebagai istri dan ibu Mak. Gak mau kan dicap 'murahan' karena dengan mudahnya bercanda kelewat batas dengan lawan jenis.Yang ada ayang beb di rumah malah murka dan nyetop jatah uang belanja mamake hehehe
- Simpan kontak para peserta reuni. Setelah pertemuan, silaturahmi harus tetap terjalin, dong. Jangan seolah menghilang ditelan bumi. Maka, penting bagi Emak menyimpan nomor teman-teman lama. Siapa tahu ada bisnis-bisnis yang bisa disinergikan dengan mereka. Wiih … ajib, kan?
Baiklah, Mak, semoga bukbernya berjalan lancar dan dapat membawa manfaat yang berkah bagi kehidupan kita. Jangan lupa bahagia, Mak. Salam semangat!
COMMENTS