KOMA

Pinterest Brighton, Sussex Inggris 23.30 Muhammad Anindyo Arfa atau biasa dipanggil Anin ini menghela nafas lega. Pengunjung tera...


Pinterest

Brighton, Sussex Inggris

23.30

Muhammad Anindyo Arfa atau biasa dipanggil Anin ini menghela nafas lega. Pengunjung terakhir baru saja keluar. Saatnya membersihkan dapur dan bergegas pulang. Pria lajang berwajah persegi dengan garis rahang keras ini, menutup pintu restoran tempatnya bekerja sambil membalik signage door. Closed.

Udara bulan Oktober terasa dingin menusuk tulang. Anin merapatkan jaketnya dan berjalan menyusuri jalan setapak berbata merah yang sepi. Ujung matanya kembali menangkap sosok yang berdiri di depannya sekitar sepuluh meter, darahnya berdesir terkesiap sesaat. Sedetik kemudian bayangan itu lenyap. 

Dirinya sudah tidak asing dengan sosok itu. Sosok laki-laki usia 35-an. Berambut ikal dan berperawakan sedang. Memakai long coat hampir menutupi seluruh tubuhnya. Hanya terlihat rambut ikalnya yang tertiup angin. Sosok itu hanya muncul sesekali, Anin menamainya Ethan.

Entahlah sejak kapan Ethan kerap muncul di hadapan Anin. Yang pasti sosok ini seperti mengikutinya dan mengamati gerak-geriknya sejak pertama kali kakinya menginjak Inggris. Sudah hampir setahun Anin menempuh pendidikan Magister di Sussex University. Sambil bekerja paruh waktu di sebuah restoran Indonesia demi menambah uang saku selama studi. 

Angin dingin kembali menyergap, sambil setengah berlari Anin mempercepat langkahnya. Lelaki berambut lurus dan bermata cokelat ini tidak mau ketinggalan kereta terakhir menuju Falmer, Sussex. Lokasi flat yang selama ini ia tempati.

*** 

Di waktu yang sama, belahan dunia lain.

Bau karbol terasa menyengat. Terdengar suara alat bantu pernafasan dan pacu jantung bersahutan. Siapa pun yang mendengar akan merasa pilu. Di ruangan ICU ini beberapa manusia tergolek lemah berharap pertolongan Allah untuk mengangkat penyakitnya.

Di ujung ruangan tergolek sosok laki-laki muda. Wajahnya tampan namun tubuhnya dipenuhi dengan kabel penghubung alat penyokong nafas. Air mata sesekali keluar dari ujung matanya yang tertutup plester. 

Ibundanya terlihat sangat khawatir. Wanita paruh baya ini hanya dapat melihat dari balik kaca pembatas ruangan ICU dengan selasar. Sesekali air mata yang turun dihapus dengan ujung jilbabnya. Nak, bangunlah jika Allah menghendaki Engkau hidup. Tapi Ibu ikhlas dan rida apabila Allah lebih menyayangimu. Jangan siksa dirimu dengan keadaan seperti ini. 

***

Falmer, Sussex

00.15

“Huft, alhamdulillah sampai juga.” Anin bergumam. Dalam pelupuk matanya terbayang kasur empuk dan ruangan yang hangat. Dibukanya pintu flat pelan-pelan, ia tidak mau mengganggu para tetangga. ”Meaoww ...,” Kitty si Anabul menyambutnya manja. Setelah menanggalkan coat, sambil menggosok lembut badan kucingnya, Anin memeriksa beberapa surat yang tercecer. 

Tidak ada surat yang benar-benar penting, cuma beberapa selebaran diskon dari supermarket yang biasa ia datangi. Hanya ada satu amplop yang membuatnya terkesiap, amplop biru dari Indonesia. Terlihat jelas nama pengirimnya, Annisa.

Nama yang selama ini membuatnya merindu. Nama yang terpatri dalam jiwa sebagai bakal calon pendampingnya kelak. Namun tiba-tiba tanpa kabar, menghilang begitu saja menyisakan perih dalam jiwa Anin. Tak sabar dirobeknya amplop yang cukup tebal itu, matanya seakan tak percaya. Undangan perkawinan antara Annisa dan Ikbal sahabatnya. 

Jemarinya mengepal, darahnya mendidih. Dadanya sesak seperti dihantam tembok. Penghianatan yang tak terperikan. Anin hanya bisa menangis sejadi-jadinya merutuki kebodohannya untuk tetap setia akan komitmennya terhadap Annisa. 

Dan sosok itu datang lagi, Ethan. Kali ini lebih jelas dan dekat. 
Anin mengerjab berusaha menajamkan pandangan akan sosok di depannya. Ia seperti tidak asing dengan wajahnya, wajah muda ayahnya yang telah meninggal bertahun lalu. 

“Anin pulanglah. Ibu menunggu.” Terdengar suaranya yang berwibawa. Lalu hilang.
Sepi. Senyap. Hanya terdengar desir angin bulan Oktober memecah malam. 
Anin tergugu, “Ayah, Aku kangen.”

***

Indonesia

03.30 

Dini Hari, Ruang ICU 

Terdengar suara tak biasa dari tempat tidur paling ujung. Lelaki berhidung bangir itu terlihat menggerakkan jari-jari tangannya. Suster jaga terlihat kaget karena melihat pergerakkan dari pasien yang sudah hampir sebulan terbaring koma. Dengan sigap dokter dikontak untuk melakukan observasi.

Mula-mula hanya jari tangan kanan yang bergerak, lama kelamaan kedua kaki pun ikut bergerak. Ibunda yang usai salat tahajud tersungkur kembali di atas sajadah. Alhamdulillah Ya Allah, Engkau kembalikan anakku.

Kondisinya pulih dengan cepat, alat bantu pernafasan segera dilepas, pasien sudah sadar dan boleh pindah ruang rawat biasa. Suster memanggil Ibunda untuk memberikan beberapa berkas untuk ditandatangani.

Sambil memberikan berkas, Suster berkata, “Selamat ya Bu, putra Ibu akhirnya sadar dari koma dan bisa pulih dengan cepat.”

“Iya, Sus. Alhamdulillah. Sejak kematian ayahnya, anak Ibu malah memilih pergi ke luar negeri untuk mengambil beasiswa. Dia memang sangat dekat dengan ayahnya, kepergian ke luar negeri selain untuk membuat bangga orang tua juga untuk melupakan kesedihan atas kepergian ayahnya.”

“Namun sayang, dia ditemukan tak sadarkan diri di lantai flatnya. Diduga karena overdosis obat. Sepertinya dia kecewa karena ditinggal nikah tunangannya. Sejak kejadian itu dia dirawat dalam keadaan koma di rumah sakit terdekat. Tapi, Ibu memaksa untuk membawanya pulang dan dirawat di Indonesia saja.”

“Ooh, begitu kejadiannya Bu ... Silakan ditandatangani berkas terakhir pasien.” Ibunda segera menandatangani berkas itu. Suster memasukkannya ke dalam map besar bertuliskan, Muhammad Anindyo Arfa.

Bekasi, September 2018


COMMENTS

Name

Content Placement,6,Curhat,1,English Version,1,Event,3,Featured,2,Fiksi Mini,16,Inspirasi,1,Mutiara Qalbu,8,Mutiara Qolbu,1,Prosa,1,Puisi,1,Ragam Artikel,8,Review Produk,4,The Zainal's,1,Tips,18,Traveling,3,Tutorial,1,Writing Tips,6,
ltr
item
Dee's Idea: KOMA
KOMA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFpiOgta-R4_2t34Km9vddSPNQuzbDmZ5JrRD4dFea6vUZ5PNt7Ru37FO6-c93skxO7Wp3mfSuB3H1ZOypIRNrBOeNMrnidDe-aNOEvSLsxIyWvJ0pJIF_TNlvVel098fCE7ensESHbZCn/
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFpiOgta-R4_2t34Km9vddSPNQuzbDmZ5JrRD4dFea6vUZ5PNt7Ru37FO6-c93skxO7Wp3mfSuB3H1ZOypIRNrBOeNMrnidDe-aNOEvSLsxIyWvJ0pJIF_TNlvVel098fCE7ensESHbZCn/s72-c/
Dee's Idea
https://www.dewihepy.com/2018/12/koma.html
https://www.dewihepy.com/
https://www.dewihepy.com/
https://www.dewihepy.com/2018/12/koma.html
true
663427439463064019
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy