Cara Bijak Mengelola THR: Habiskan Saja!

Jadi, boleh nih menghabiskan Tunjangan Hari Raya (THR) kita? Ya, bolehlah. Kalau menghabiskan THR orang lain baru dilarang hehehe Sebe...

Jadi, boleh nih menghabiskan Tunjangan Hari Raya (THR) kita?

Ya, bolehlah. Kalau menghabiskan THR orang lain baru dilarang hehehe

Sebenarnya udah lama sih, tidak merasakan THR karena saya dan suami berwiraswasta. Jadi, punya THR bisa kapan aza aamiin ...

Kembali beberapa tahun silam ketika masih kerja kantoran, mendapat THR tuh ibarat keruntuhan rezeki nomplok. Ditambah dengan THR-nya suami yang jumlahnya lumayan, siap deh keliling mal.

Tapiiii, itu dulu ketika baru punya anak satu. Dimana pengeluaran tidak setinggi sekarang. Saya membayangkan kalau dengan kondisi tiga anak yang semuanya sekolah, barangkali skema pengaturan THR-nya akan berubah menjadi seperti ini:

5% Zakat 

10% Tabungan 

35% Kebutuhan Lebaran 

50% Bayar Utang dan Uang Sekolah

Skema ini bisa berbeda setiap orang, tergantung skala prioritas. Kalau saya, urgensinya adalah bayar utang. Maka porsi bayar utanglah yang saya perbesar. Tidak ada yang menjamin apakah esok kita masih beredar di bumi. Saya dan suami tak ingin 'pergi' dalam keadaan meninggalkan beban bagi anak-anak.

Ketika THR baru saja cair langsung sisihkan dulu zakat dan tabungan. Baru sisanya untuk keperluan konsumtif. Inget ya, bukan sebaliknya, bayar zakat dan tabungan diambil dari sisa-sisa beli cabai hihihi

Kebutuhan lebaran kok cuma 35%?

Balik lagi ke masalah prioritas. Tidak banyak yang kami siapkan untuk menyambut lebaran. Sedikit kue, rendang, dan ketupat. Baju, sepatu, mukena, dll tidak selalu baru. Kami membeli barang yang dibutuhkan saja dengan sistem one in, one out. Apalagi saya dan suami sama-sama anak bungsu, sehingga lebaran jarang di rumah. Lebih sering bepergian ke rumah orang tua dan kakak-kakak. Hal lain yang perlu disiapkan adalah menyiapkan amplop untuk orang tua, mertua, dan keponakan-keponakan.

Post terbesar kami siapkan untuk bayar utang dan uang sekolah anak-anak. Kenapa?

Karena menyegerakan membayar hutang adalah hal yang utama. Seperti yang kita ketahui, utang di dunia akan terbawa sampai akhirat.

Berikutnya adalah membayar uang sekolah anak-anak. Prinsip kami, pendidikan anak adalah investasi. Bayar sedikit mahal untuk sekolah yang baik tidak ada salahnya. Saat ini dengan kondisi anak tiga sekolah semua, tentunya hal ini kami prioritaskan.

Bagaimana bila tidak mempunyai hutang? Jadikan THR sebagai modal usaha daripada habis begitu saja. Tentu skalanya masih usaha rumahan. Namun dengan ketekunan, usaha yang dimulai dari rumah pun dapat berkembang luas.

O iya, ada sedikit tips untuk mengerem keinginan belanja barang konsumtif.

1. Hindari pergi ke mal kalau tidak ada yang dibutuhkan

2. Buat daftar belanjaan dimulai dari yang paling dibutuhkan dan disiplin mengikutinya

3. Bawa uang tunai secukupnya, tinggalkan kartu kredit di rumah

4. Belanja kebutuhan lebaran secara online

5. Manfaatkan voucher diskon belanja

Kira-kira seperti ini cara menghabiskan Tunjangan Hari Raya ala keluarga kami. Silakan diikuti apabila dirasa sesuai.

Enjoy ur THR, Happy People!