Apa yang paling dirindukan dari bulan Ramadan? Mendengar pertanyaan ini air di sudut mata perlahan turun, betapa cepatnya waktu berlalu. Ram...
Mendengar pertanyaan ini air di sudut mata perlahan turun, betapa cepatnya waktu berlalu. Ramadan berakhir tinggal hitungan hari.
Pertanyaan yang membuat dada sesak selanjutnya, " Amalan apa yang sudah saya lakukan untuk memuliakan bulan ini?"
Saya merasa belum melakukan apa-apa. Di saat orang lain berlomba dalam kebaikan, "Di mana saya?" Bergeming. Menunggu. Terpaku dengan rutinitas, masih berjuang melawan kefakiran diri sendiri.
Sibuk memikirkan, Pakai baju apa nanti lebaran, beli kue kering di mana? Serta hal-hal lainnya yang sifatnya duniawi. Padahal bisa saja ini Ramadan terakhir saya.
Astaghfirullaha wa Atubu Ilaih ...
Sesungguhnya kita berjalan di muka bumi ini hanya menunggu dari waktu salat satu dengan lainnya. Namun, dunia dengan segala tipu dayanya selalu berusaha mencuri keimanan kita yang lemah. Pada bulan Ramadan, keinginan untuk memuaskan dahaga serta lapar pada waktu berbuka terkadang melalaikan kita dari salat Magrib berjamaah. Undangan buka bersama (bukber) yang bertubi-tubi menjelang berakhirnya bulan mulia ini pun, terkadang melalaikan kita dari salat tarawih.
Belum lagi tahun ini datangnya bulan puasa bersamaan dengan ujian kenaikan kelas, pendaftaran masuk sekolah/kuliah, lebaran, dan liburan sekolah membuat para ayah bunda memutar otak untuk memenuhi semua kebutuhan. Alhasil, selama bulan Ramadan kegiatan tilawah tergantikan oleh kegiatan muamalah karena mengejar tercukupinya segala kebutuhan. Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita untuk menjalaninya.
Ramadan sendiri dari tahun ke tahun sarat dengan kenangan yang terpatri di hati. Ya suasananya, ya rasa kedekatannya dengan Ilaihi Rabb, juga dengan segala kerepotan menyiapkan makan sahur dan berbuka, serta persiapan mudik.
Kenangan Ramadan yang paling membekas adalah ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tradisi di dalam keluarga kami, mama membuat kue-kue keringnya sendiri. Aroma khas setup nanas, nastar yang dipanggang, juga penganan lain benar-benar melekat di ingatan. Bapak rahimahullah yang terkadang membantu mama menyiapkan bahannya. Bahkan apabila mencium bau yang sama hari ini, slide-slide kenangan menari di kepala. Kangen dengan rumah kenangan masa kecil ... kangen bapak terutama.
Banyaknya kenangan berkesan masa kecil, membuat kita juga ingin mengukir hal yang sama bersama anak.
Beberapa kegiatan yang dapat melekatkan hubungan antara orang tua dan anak sekaligus membuat anak terkesan dengan Ramadan, antara lain:
1. Membuat rumah semarak dengan dekorasi khas
Mengubah tampilan rumah merupakan salah satu cara membuat anak terkesan. Hanya dengan mengganti warna cat dinding rumah atau menambahkan ornamen kekinian sebagai pemanis dekor suasana rumah dapat membuat suasana lebih semarak. Biarkan anak berpartisipasi dalam menyiapkan bahan-bahannya.
2. Memasak bersama
Ajak anak membuat kue kering bersama. Biarkan mereka membantu memulung adonan menjadi kue-kue kecil. Abaikan bentuknya yang tak sempurna. Aroma kue dipanggang akan menjadi pelekat ingatan bahagia sampai dewasa.
3. Membaca kisah-kisah Nabi
Biasakan membacakan kisah-kisah hebat Nabi. Suri tauladan yang terselip di dalam setiap kisah dapat menjadi penyemangat bagi si kecil.
4. Beribadah ke masjid
Beribadah secara rutin selama bulan Ramadan juga menjadi salah satu kenangan yang berkesan. Salat berjamaah di masjid bersama-sama dengan jamah lainnya membuat si kecil belajar mengikuti aturan di tempat umum.
5. Berbuka dengan makanan yang jarang ditemui pada hari biasa
Bagi anak yang baru belajar puasa, momen berbuka tentunya paling ditunggu. Menyiapkan kudapan seperti es belewah atau timun suri yang dicampur dengan sirup manis dapat menjadi penyemangat anak untuk menyelesaikan puasanya.
6. Berbagi makanan dengan tetangga
Biasakan anak berbagi sejak dini. Sekadar penganan pembuka atau sepiring kue yang dibagikan untuk para tetangga dapat menumbuhkan rasa empati pada anak.
7. Berbuka bersama dengan saudara atau anak yatim
Ramadan adalah momen yang tepat bagi saudara jauh untuk berkumpul. Ajak anak buka bersama dengan orang tua maupun sepupu-sepupu jauhnya agar tali silaturahmi kembali terjalin. Cara lainnya mengajak anak ke panti asuhan untuk berbagi makanan atau mainan. Dengan cara ini, diharapkan anak belajar untuk dapat merasakan penderitaan orang lain.
8. Mudik
Bagi perantau, momen mudik amat sangat dinanti. Bertemu orang tua dan sanak saudara yang berjarak ribuan kilometer tentu membawa kebahagiaan. Sedangkan bagi anak, pengalaman bepergian merupakan keasyikan tersendiri. Belum lagi dapat mengenal daerah di mana orang tua berasal juga kesempatan bertemu kakek, nenek, beserta kerabat yang lain.
Beberapa tips tersebut di atas dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi masing-masing anak. Akhirul kalam, selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan lebih berkesan bersama keluarga tercinta.
Semoga bermanfaat!
Whether you’re rollin’ at Roulette or SM카지노 capturing cube at Craps, you’ve received fun to win. Take the house at your luckiest Poker variant, Blackjack or Pai Gow table. Exciting, fast-paced action is on the table on this in style on line casino cube sport. The participant or “shooter” rolls the cube and everyone bets on finish result} of the roll.
ReplyDelete